Wikipedia

Search results

Sunday, November 8, 2015

Ankylosaurs

Mirip dengan tank atau kendaraan lapis baja, Ankylosaurus adalah dinosaurus yang memiliki lapisan kulit pelindung kuat laksana baju zirah serta memiliki tonjolan besar seperti pemukul di ekornya.

Dalam bahasa Yunani, Ankylosaurus berarti “kadal menyatu” atau “kadal kaku” karena tulang tengkorak dan bagian lain dari tubuhnya yang menyatu, membuat dinosaurus ini memiliki postur rigid.

Ankylosaurus hidup pada akhir periode Cretaceous, sekitar 65 juta tahun – 75 juta tahun yang lalu dan berdiam di wilayah Amerika Utara.

Karena kemampuannya mencari makanan dan mengusir predator, ahli paleontologi percaya bahwa Ankylosaurus termasuk salah satu dinosaurus terakhir yang menghadapi kepunahan.

Dinosaurus ini diperkirakan memiliki panjang 11 meter, lebar 1,8 meter, dan tinggi sekitar 1,2 meter, dengan berat antara 4,5 ton hingga 6 ton.

Tubuh bagian atas Ankylosaurus hampir sepenuhnya ditutupi dengan pelat oval tebal yang melekat pada kulit kasarnya.

Zirah pelindung ini terdiri dari tombol-tombol besar dan pelat tulang, dikenal sebagai osteoderms yang juga dimiliki buaya, armadillo dan beberapa jenis kadal.

Pelat pelindung yang bervariasi dalam ukuran tersusun pada baris horizontal dan menutupi bagian punggung sampai leher dan pinggul.

Para ilmuwan juga menduga mungkin terdapat pelat yang lebih kecil di ekor dan tungkai.

Ankylosaurus memiliki tanduk besar yang keluar dari bagian belakang kepala serta pelat tulang yang melindungi matanya.

Dengan semua perlindungan tersebut, satu-satunya daerah yang rentan adalah perutnya.

Anak Ankylosaurus dianggap lebih berisiko dari ancaman predator, sehingga sebagian ahli paleontologi percaya Ankylosaurus hidup dalam kelompok untuk melindungi anak-anak mereka.

Jika diserang, ahli paleontologi berteori Ankylosaurus akan berperilaku seperti landak dan berbaring di tanah untuk melindungi perutnya.

Bobot ditambah dengan deretan zirah tajam pada sisi tubuhnya, membuat predator sulit untuk menjungkalkan binatang ini.

Para ilmuwan percaya ekor Ankylosaurus mungkin memiliki duri segitiga datar yang terletak lateral di sepanjang setiap sisi.

Ekor ini disangga dengan tulang yang menyatu tanpa sendi sehingga membentuk seperti batang pemukul baseball.


Pada satu titik, ahli paleontologi memperkirakan ekor digunakan sebagai tipu muslihat untuk membingungkan predator dan mengganggapnya sebagai kepala, sebuah teori yang akhirnya ditinggalkan.

Saat ini diyakini ekor digunakan sebagai senjata melawan predator atau mungkin juga untuk menarik pasangan.

Ankylosaurus bergerak dengan empat kaki, meskipun kaki belakangnya sedikit lebih panjang dari kaki depannya.

Untuk ukuran dinosaurus, binatang ini termasuk pendek dengan tinggi berkisar 1 m hingga 2 m. Kecepatan gerak maksimal juga hanya di kisaran 9 km/jam karena berat tubuh dan profil yang pendek.

Meskipun tidak terdapat cukup fosil kaki untuk menentukan apakah Ankylosaurus memiliki kuku kaki, terdapat kemungkinan dinosaurus ini memiliki lima kuku, sama seperti yang dimiliki kerabat dekatnya.

Tengkorak berbentuk segitiga terkesan lebar dengan paruh sempit pada moncong untuk membantu merenggut tumbuhan yang menjadi makanannya.

Makanan Ankylosaurus
Ankylosaurus makan tumbuhan yang tumbuh rendah. Gigi kecil menunjukkan dinosaurus ini tidak bisa makan tumbuhan keras. Selain itu, di dalam rahang tidak terdapat geraham untuk melumat makanan.

Ankylosaurus diyakini memiliki semacam ruang fermentasi dalam perut atau mekanisme internal lainnya untuk mencerna sejumlah besar makanan yang tidak dikunyah.

Makhluk ini diperkirakan memiliki indera penciuman tajam sehingga membantunya mencari makanan serta menghindari predator.

Penemuan Fosil
Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli paleontologi Amerika, Barnum Brown, menemukan fosil Ankylosaurus pertama di Hell Creek Formation, Montana, pada tahun 1906.

Fosil yang ditemukan meliputi tengkorak atas, tulang belakang, tulang rusuk, bagian dari bahu dan zirah pelindung.

Brown menggali fosil Ankylosaurus lain, termasuk potongan fosil zirah pelindung yang awalnya dia kaitkan dengan dinosaurus lain yang dia sebut Dynamosaurus, meski sekarang diyakini fosil tersebut milik Ankylosaurus.

Brown menemukan spesimen ketiga di Alberta, Canada, pada tahun 1910 melalui sebuah ekspedisi di Formasi Scollard.

Penemuan ini meliputi tengkorak lengkap dan ekor pemukul baseball serta tulang rusuk, tulang tungkai dan lapisan zirah pelindung.

Tengkorak Ankylosaurus terbesar ditemukan pada tahun 1947 di Alberta oleh Charles M. Sternberg. Sedangkan jejak Ankylosaurus ditemukan pada tahun 1996 di Amerika Selatan, dekat Sucre, Bolivia
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fd/Ankylosaurus_size.jpg

sourced by : http://www.amazine.co/39939/fakta-informasi-ankylosaurus-dinosaurus-berbaju-zirah/

Pteranodon

Pterodactyl adalah istilah umum untuk menyebut reptil bersayap yang lebih tepat disebut pterosaurus.

Para ilmuwan biasanya lebih suka menyebut secara khusus satu individu dari genera pterosaurus seperti Pterodactylus atau Pteranodon. Untuk diketahui, terdapat lebih dari 30 genera pterosaurus.

Spesies kecil pterosaurus hidup selama Periode Triassic, sekitar 230 hingga 200 juta tahun yang lalu.

Bentuk yang berkembang lebih lanjut mendominasi udara pada periode Jurassic dan Cretaceous, sekitar 200 – 65 juta tahun yang lalu.

Pterosaurus sering dianggap sebagai dinosaurus terbang karena hidup pada jaman dinosaurus.

Faktanya, pterosaurus memang hidup bersama dengan dinosaurus dan punah di sekitar waktu yang sama, tetapi mereka bukan termasuk dinosaurus melainkan reptil terbang.

Pterosaurus juga bukan nenek moyang burung modern, nenek moyang burung adalah sejenis dinosaurus darat kecil berbulu.

Fosil pterosaurus pertama yang ditemukan adalah Pterodactylus, diidentifikasi pada tahun 1784 oleh ilmuwan Italia, Cosimo Collini.

Pada awalnya dia berpikir menemukan makhluk laut yang menggunakan sayapnya sebagai dayung.

Seorang naturalis Perancis, Georges Cuvier, memperkenalkan istilah “Ptero-dactyle” pada tahun 1809 setelah ditemukannya kerangka fosil di Bavaria, Jerman.

Ini adalah istilah yang digunakan sampai ilmuwan menyadari mereka menemukan genera yang berbeda dari reptil terbang. Namun, “Pterodactyl” tetap menjadi istilah yang populer.

Pterodactyl berasal dari kata Yunanai, pterodaktulos, yang berarti “jari bersayap,” istilah yang secara tepat mewakili organ terbangnya

Seperti semua pterosaurus, sayap Pterodactylus dibentuk oleh kulit dan membran otot yang membentang dari jari keempat dan memanjang ke kaki belakang.

Sebagian ilmuwan berpikir sayap pterosaurus lebih cocok digunakan untuk meluncur, alih-alih terbang secara aktif.

Ukuran Pterosaurus
Pterodactylus adalah pterosaurus yang relatif kecil, dengan perkiraan lebar sayap dewasa sekitar 1,5 meter.

Pteranodon, yang ditemukan pada tahun 1876 oleh Othneil C. March, memiliki ukuran jauh lebih besar.

Jantan dewasa Pteranodon memiliki lebar sayap rata-rata 5,6 meter, dan betina dewasa memiliki ukuran lebih kecil, dengan lebar sayap rata-rata 3,8 meter.


Pterosaurus terkecil yang disebut Nemicolopterus crypticus, ditemukan pada tahun 2011 di bagian barat Provinsi Liaoning China. Spesies ini memiliki lebar sayap hanya 25 cm.

Salah satu pterosaurus terbesar diyakini adalah Quetzalcoatlus northropi, yang memiliki lebar sayap mencapai 10 m.

Spesimen besar lainnya adalah Coloborhynchus, dengan lebar sayap sekitar 7 meter.

Karakteristik Fisik
Selain terbang, fosil jejak kaki menunjukkan bahwa pterosaurus bisa bergerak di tanah dengan menggunakan empat kaki seperti kelelawar.

Tapi tidak diketahui pasti berapa lama mereka tinggal di tanah atau seberapa cepat mereka bisa berlari.

Pterosaurus memiliki leher panjang dan tertutup oleh struktur seperti bulu dengan kantong tenggorokan memanjang dari tengah rahang bawah ke bagian atas leher.

Makhluk ini memiliki tengkorak panjang dan sempit dan berisi sekitar 90 gigi berbentuk kerucut berukuran besar.

Sebuah fitur unik yang dimiliki pterosaurus adalah tonjolan di bagian belakang kepala yang terdiri terutama dari jaringan lunak dan ditutupi sisik.

Karena baru mulai nampak pada spesies dewasa, diperkirakan tonjolan ini tidak memiliki fungsi praktis dan sekedar sebagai hiasan.

Pemeriksaan lebih teliti dari spesimen tua menunjukkan bahwa tonjolan ini dimiliki oleh banyak anggota pterosaurus, tidak hanya Pteranodon sebagaimana sering dijadikan contoh.

Makanan Pterosaurus
Pterosaurus adalah karnivora. Dalam beberapa bulan pertama kehidupan, pterosaurus muda memakan serangga.

Setelah dewasa, mereka berburu ikan menggunakan paruhnya yang panjang dan memakan bangkai dinosaurus atau hewan lainnya.

Karena ikan adalah makanan favorit, pterosaurus hidup terutama di dekat garis pantai.

Pada awalnya, para ilmuwan berspekulasi pterosaurus merupakan hewan air dengan sayap digunakan untuk mendayung, sebuah teori yang kemudian ditolak setelah lebih banyak fosil ditemukan.

Beberapa fosil ditemukan di gua-gua sehingga membuat ilmuwan juga percaya bahwa mereka mungkin hidup dalam kelompok besar seperti banyak burung laut saat ini.

Pterosaurus secara umum terlihat lebih mobile dibanding rekan-rekan mereka yang hidup di tanah sehingga ditemukan di area yang lebih tersebar.

Habitat pterosaurus meliputi berbagai wilayah seperti Amerika, Guam, China, Jepang, Inggris, Jerman, Perancis dan Afrika.
http://i53.photobucket.com/albums/g62/TigerQuoll/dinosaur/W020081205394500568069.jpg

sourced by : http://www.amazine.co/39951/fakta-pterodactyl-pteranodon-dinosaurus-terbang-lain/

Velociraptor

Velociraptor atau biasa disingkat sebagai raptor, hidup di bumi sekitar 75 juta hingga 71 juta tahun lalu pada akhir periode Cretaceous, yang merupakan masa keemasan dinosaurus.

Nama Velociraptor diberikan oleh Henry Fairfield Osborn yang merupakan presiden American Museum of Natural History pada tahun 1924.

Velociraptor berasal dari “velox” (cepat) dan “raptor” (perampok atau penjarah), yang mendeskripsikan taktik yang dilakukannya untuk bertahan hidup.

Sebelumnya, Osborn menyebut dinosaurus ini sebagai Ovoraptor djadochtari sebelum beralih ke nama yang sekarang digunakan.

Terdapat dua jenis Velocariptor. Pertama, fosil spesies V. mongoliensis ditemukan di Mongolia.

Spesies kedua, V. osmolskae, disematkan namanya pada tahun 2008 untuk menyebut tengkorak yang ditemukan di pedalaman Mongolia.

Termasuk dalam famili dromaeosaurid, Velociraptor berukuran sebesar kalkun dan menjadi yang terkecil dibanding anggota famili yang sama seperti Deinonychus dan Achillobator.

Velocariptor dewasa dapat tumbuh hingga mencapai panjang 2 meter dan tinggi 0,5 meter serta memiliki berat 15 kilogram.

Seperti Tyrannosaurus rex, Velociraptor memiliki peran penting dalam film “Jurassic Park”, meskipun para ilmuwan jelas tidak mempercayai penggambarannya dalam film baik dalam hal ukuran maupun tampang.

Sementara dalam film Velociraptor tidak berbulu, ahli paleontologi menemukan tempat tumbuhnya bulu pada fosil tungkai yang terawetkan dengan baik di Mongolia pada tahun 2007.

Bulu-bulu ini diperkirakan sekedar berfungsi untuk menarik pasangan, mengatur suhu tubuh dan membantu betina melindungi telur karena Velociraptor tidak terbang.

Meskipun banyak dari nenek moyang yang terkait Velociraptor bisa terbang, dinosaurus ini diperkirakan tetap tinggal di atas tanah akibat berat tubuhnya yang tidak proporsional dengan lengan depan yang pendek.

Meskipun berbagi banyak karakteristik fisik yang sama dengan dromaeosaurus lain, fitur khas yang membedakan Velociraptor diantaranya adalah bentuk tengkorak panjang yang cekung pada permukaan atas dan cembung di bawah.

Rahang memiliki 26 sampai 28 gigi di setiap sisi, dengan bagian belakang lebih bergerigi, membuatnya ideal untuk menangkap dan mencengkeram mangsa yang bergerak.


Ekor Velociraptor terdiri dari tulang keras yang menyatu dan tidak fleksibel, lebih banyak berguna sebagai penyeimbang saat berlari atau melompat.

Para ilmuwan memperkirakan Velociraptor bisa melompat setinggi 3 meter di udara.

Velociraptor, seperti dromaeosaurids lainnya, memiliki dua fitur seperti tangan yang memiliki tiga cakar melengkung.

Cakar digunakan dengan cara yang sama seperti burung menggunakan cakar yaitu untuk mengcengkeram mangsa agar tidak melarikan diri.

Cakar yang bisa ditarik (dimasukkan) berbentuk sabit pada setiap kaki belakang mungkin digunakan untuk membunuh mangsa dengan cara menusuk tenggorokannya.

Julukan sebagai “pencuri cepat” bisa jadi agak menyesatkan. Velociraptor mungkin mampu berlari hingga kecepatan 60 km/jam dengan dua kaki belakangnya, tetapi hanya bisa bertahan dalam waktu singkat.

Makanan Velociraptor
Sebagai karnivora, diyakini Velociraptor memangsa hewan kecil seperti reptil, amfibi, dan dinosaurus kecil lainnya.

Dinosaurus herbivora bertanduk, Protoceratops, diperkirakan merupakan makanan favorit Velociraptor.

Penemuan Fosil
Fosil Velociraptor pertama ditemukan oleh Peter Kaisen pada ekspedisi pertama American Museum of Natural History di pinggir Gurun Gobi, Mongolia, pada Agustus 1923.

Tengkorak yang ditemukan telah hancur tapi lengkap dan terdapat pula cakar kaki.

Secara keseluruhan, telah ditemukan sekitar selusin fosil Velociraptor dari spesies V. mongoliensis di formasi Djadochta (juga dieja Djadokhta), di provinsi Mongolia, Omnogovi.

Sementara tim Amerika Utara tidak diizinkan memasuki wilayah Mongolia yang komunis selama Perang Dingin, para ilmuwan Soviet dan Polandia bekerja sama dengan para ilmuwan Mongolia melanjutkan ekspedisi dan menemukan beberapa spesimen Velociraptor lagi.

Pada salah satu ekspedisi tahun 1971, tim Polandia-Mongolia menemukan fosil Velociraptor dan Protoceratops saat sedang berkelahi. Perkelahian ini terawetkan oleh gundukan pasir yang runtuh menimpa mereka.

Antara tahun 1988 hingga 1990, tim Cina-Kanada berhasil menemukan fosil Velociraptor di Cina utara.

Pada tahun 1990, sebuah ekspedisi gabungan Mongolia-Amerika ke Gobi, yang dipimpin oleh American Museum of Natural History dan Mongolian Academy of Science kembali menemukan beberapa kerangka Velociraptor yang terawetkan dengan baik.
http://downloads.bbc.co.uk/earth/naturelibrary/assets/v/ve/velociraptor/velociraptor_info_graphic.gif

sourced by : http://www.amazine.co/39922/fakta-informasi-tentang-velociraptor-si-penjarah-gesit/

Allosaurs

Allosaurus merupakan salah satu fosil dinosaurus yang ditemukan paling awal dan memiliki jumlah penemuan melimpah.

Theropoda besar ini hidup antara 155 juta -150 juta tahun yang lalu selama akhir Periode Jurassic.

Lebih dari 10.000 tulang dari sekitar 46 spesimen telah ditemukan di Cleveland-Lloyd Quarry di Utah, membuat Allosaurus menjadi fosil yang paling sering ditemukan disana.

Fosil Allosaurus juga ditemukan di Thailand serta di Portugal dan bagian lain Eropa, serta diperkirakan juga ditemukan di Afrika dan Australia.

Tujuh spesies Allosaurus telah diidentifikasi, dengan Allosaurus fragilis menjadi yang paling dikenal.

Nama Allosaurus berasal dari Yunani ‘allos’ (berbeda atau lain) dan sauros (kadal).

Salah satu fitur yang membuat dinosaurus ini “berbeda” adalah susunan tulang belakang yang tidak biasa. Allosaurus memiliki sembilan tulang leher, 14 tulang punggung dan lima tulang yang menyangga pinggul.

Terdapat ruang kosong di leher dan tulang punggung bagian atas. Ruang tersebut, yang juga ditemukan pada burung modern, diyakini memiliki kantung udara yang digunakan untuk respirasi. Tulang rusuk dinosaurus ini lebar serta memiliki rusuk perut.

Allosaurus merupakan dinosaurus besar, dengan berat sekitar 2,7 ton, panjang 8,5 meter, dan tinggi 5 meter.

Sementara tidak memiliki ukuran sebesar Tyrannosaurus rex atau Giganotosaurus, Allosaurus dianggap merupakan peringkat kelima terbesar diantara dinosaurus pemangsa.

Berukuran panjang 90 cm, tengkorak Allosaurus termasuk proporsional dibandingkan ukuran tubuh dan disangga oleh leher yang relatif pendek.

Fitur lain yang membedakan adalah sepasang tonjolan tulang di atas dan di depan mata yang menyerupai tanduk.

Berdasarkan bentuk tengkorak dan letak lubang mata, Allosaurus diperkirakan memiliki kemampuan penglihatan memadai.

Setiap rahang bawah memiliki 14 hingga 17 gigi dan menjadi berukuran lebih pendek, lebih sempit dan lebih melengkung ke arah belakang. Gigi ini dirancang untuk mencincang daging dan bangkai.

Seperti banyak dinosaurus karnivora, Allosaurus memiliki rahang luas dan lebar sehingga memungkinkannya mendapatkan potongan besar makanan di mulutnya.

Tubuh besar Allosaurus disangga oleh dua kaki belakang yang kuat dan ekor besar. Setiap kaki memiliki tiga jari kaki untuk menahan beban tubuhnya.

Para ilmuwan percaya bahwa Allosaurus bisa berlari hingga kecepatan 32,2 km per jam.

Makanan Allosaurus
Allosaurus berburu dinosaurus herbivora besar dan sering bentrok dengan Stegosaurus.

Ahli paleontologi menemukan fosil tulang belakang Allosaurus dengan luka tusukan yang cocok dengan bentuk duri ekor Stegosaurus dan tulang leher Stegosaurus yang memiliki bekas gigitan Allosaurus.

Alllosaurus diperkirakan mampu membunuh sauropoda ukuran sedang atau sauropoda besar, seperti Apatosaurus, yang sedang sakit atau terluka.

Terdapat spekulasi bahwa Allosaurus berburu dalam kawanan, namun lebih banyak bukti menunjukkan mereka berburu secara individu.

Ahli paleontologi percaya Allosaurus mencapai masa dewasa pada usia 15 tahun dan bisa hidup sampai 25 tahun.

Karena banyak fosil Allosaurus ditemukan pada berbagai tahap perkembangan, terdapat bukti bahwa bayi Allosauruses mungkin makan serangga seperti capung, kelabang dan binatang kecil lainnya sampai usia 2 tahun, untuk kemudian mulai memakan dinosaurus kecil.

Penemuan Fosil
Fosil Allosaurus pertama ditemukan pada tahun 1877 di Colorado dan diberi nama oleh Otniel Charles Marsh.

Sebuah kerangka yang lebih lengkap ditemukan pada tahun 1879 oleh HF Hubbell tetapi tidak pernah dibuka ke publik. Pada tahun 1908, setelah kematiannya, spesimen itu akhirnya diperiksa dan ternyata menjadi salah satu kerangka theropoda paling lengkap yang pernah ditemukan.

Sebuah fosil yang 95 persen utuh dan dijuluki “Big Al” digali di dekat Shell, Wyoming, oleh tim gabungan dari Museum of the Rockies dan University of Wyoming Geological Museum.

Pada tahun 1996, tim yang sama menemukan Allosaurus kedua yang terawetkan dengan baik dan dinamakan “Big Al Two.”
https://en.wikipedia.org/wiki/User:Colin_Douglas_Howell/Galleries/Dinosauria_size_comparison_table

sourced by : http://www.amazine.co/39954/fakta-allosaurus-dinosaurus-pemangsa-sebelum-t-rex/

Triceratops

Triceratops, dengan tiga tanduk dan tudung tulang di belakang kepalanya, adalah salah satu dinosaurus yang mudah dikenali.

Nama triceratops merupakan kombinasi dari suku kata Yunani ‘tri’ yang berarti ‘tiga’; ‘keras’ yang berarti ‘tanduk’; dan ‘ops’ yang berarti ‘wajah.’

Triceratops menjelajahi Amerika Utara sekitar 68 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, menjelang akhir Periode Cretaceous.

Terdapat beberapa spesies dalam genus Triceratops, dengan yang paling utama adalah T. horridus dan T. prorsus.

Terjadi perdebatan tentang apakah Torosaurus merupakan genus terpisah atau Triceratops dalam bentuk lebih lanjut.

Ditemukan pula dinosaurus bertanduk dua bernama Diceratops, yang diperkirakan sebagian ahli paleontologi merupakan spesies lain dari Triceratops.

Sekitar 50 tengkorak Triceratops dan kerangka parsial telah ditemukan, sehingga ahli paleontologi memiliki banyak sumber untuk membantu mereka mendapatkan gambaran yang jelas tentang dinosaurus ini.

Triceratops memiliki panjang sekitar 7,9 meter sampai 9 meter; tinggi berkisar 2,9 meter hingga 3 meter; dan memiliki berat 5.909 kilogram hingga 11.818 kilogram.

Hewan ini memiliki tungkai kuat untuk menggerakkan tubuh yang sangat besar. Tungkai depan yang lebih pendek daripada bagian belakang masing-masing memiliki lima jari kaki; sedangkan tungkai belakang memiliki empat jari kaki.

Tiga jari pada tungkai depan menanggung berat badan Triceratops sementara yang lainnya bersifat vestigial atau tidak memiliki fungsi yang jelas.

Penelitian menunjukkan bahwa postur Triceratops adalah tegak seperti gajah, alih-alih memiliki siku bengkok seperti kadal.

Triceratops memiliki kepala besar, membentuk sepertiga dari seluruh panjang tubuh dinosaurus ini.

Spesimen tengkorak kepala terbesar memiliki panjang 2,5 meter, sehingga menjadi tengkorak terbesar dari semua hewan darat yang diketahui pada waktu itu.

Mata Triceratops berada di sisi tengkorak untuk memberikan pandangan yang lebih baik pada ancaman predator potensial.

Triceratops memiliki dua tanduk besar dengan panjang sekitar 1 meter, berada di atas setiap mata dan yang lebih kecil berada di moncong.

Ahli paleontologi mengatakan kemungkinan tanduk binatang ini digunakan dalam pertempuran melawan dinosaurus bertanduk lainnya, untuk menarik pasangan, dan menunjukkan status pada kawanan


Namun, ahli paleontologi memperkirakan Triceratops tidak bersifat konfrontatif seperti banteng; terdapat bukti kuat tanduk digunakan lebih sebagai alat pelindung, terutama ketika anak-anak mereka terancam.

Karena ukurannya yang besar, Triceratops hanya bisa bergerak dengan kecepatan 16 km/jam.

Menjadi target santapan utama bagi Tyrannosaurus, Triceratops lebih memilih melawan predator ini alih-alih mencoba melarikan diri.

Beberapa ilmuwan berpikir tudung tulang di belakang kepala Triceratops digunakan sebagai sejenis pelindung tubuh. Selain itu, tudung mungkin juga berperan mengatur suhu tubuh.

Sementara hewan prasejarah lainnya banyak yang memiliki tudung, Triceratops adalah satu-satunya spesies yang memiliki tudung yang terbuat dari tulang.

Kulit Triceratops diyakini tertutup formasi unik seperti bulu yang tidak terlihat pada dinosaurus lain.

Hal ini menunjukkan bahwa Triceratops mungkin pada satu titik memiliki bulu yang berfungsi membantu mengatur suhu tubuh.
Makanan Triceratops

Triceratops merupakan herbivora, sebagian besar memakan semak dan tumbuhan lainnya.

Mulutnya yang berbentuk seperti paruh cocok untuk mengunyah tanaman keras yang dihindari oleh herbivora lainnya, sehingga menyediakan kekayaan makanan.

Tanduk mungkin juga digunakan untuk merobohkan pohon yang berukuran lebih tinggi dari tubuh mereka.

Triceratops memiliki 800 gigi yang bisa tumbuh kembali bila tanggal. Gigi ini tersusun dalam kelompok yang disebut ‘baterai’ – dengan masing-masing baterai memiliki 36-40 gigi yang tersusun dalam tiga sampai lima kolom.
Penemuan Fosil

Pada tahun 1887, fosil pertama Triceratops ditemukan di Denver, AS, dan dikirim kepada Otniel Charles Marsh.

Pada awalnya, Marsh mengira fosil tersebut berasal dari bison, sampai lebih banyak tulang Triceratops ditemukan pada tahun 1888 sehingga Marsh memberi nama makhluk ini Triceratops.

Meskipun belum ditemukan kerangka lengkap, kerangka parsial telah ditemukan di Montana, South Dakota, Colorado dan Wyoming, serta di Kanada di daerah Saskatchewan serta Alberta.

Triceratops hanya ditemukan di Amerika Utara karena benua ini telah memisahkan diri dari Eropa, dan bersama dengan Amerika Selatan mulai mengapung di Samudera.

Meskipun Triceratops biasanya digambarkan sebagai hewan yang hidup berkelompok, namun masih terdapat sedikit bukti mereka hidup dalam kawanan.
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Human-triceratops_size_comparison.svg

sourced by : http://www.amazine.co/39932/fakta-triceratops-dinosaurus-bertanduk-tiga/

Diplodocus



Merupakan yang terpanjang dari semua dinosaurus, Diplodocus memiliki konstruksi tubuh yang unik, dengan dua baris tulang di bagian bawah ekornya untuk memberikan dukungan ekstra dan mobilitas yang lebih besar.

Karena kerangka Diplodocus yang tidak biasa, ahli paleontologi Otniel C. Marsh pada tahun 1878 memberi nama makhluk ini dari kata Yunani “diploos,” yang berarti “ganda” dan “dokos” yang berarti “balok/tiang.”


Menjadi salah satu sauropoda yang paling terkenal, genus dinosaurus herbivora ini hidup pada akhir Periode Jurassic, sekitar 155 juta – 145 juta tahun yang lalu, dan terutama berkeliaran di bagian barat Amerika Utara.

Empat spesies Diplodocus yang sudah ditemukan adalah: D. longus, D. carnegii, D. Hayi dan D. hallorum.

Diplodocus merupakan dinosaurus terpanjang yang diketahui dari kerangka lengkap dengan rata-rta memiliki panjang 27 meter, meskipun diplodocus dewasa bisa memiliki ukuran 53,3 m.

Selain itu, dinosaurus ini memiliki panjang leher 8 m dan ekor sepanjang 14 m.

Namun, berdasarkan analisis tulang fosil tunggal, beberapa ahli paleontologi berpikir sauropoda lain, Amphicoelias, mungkin memiliki ukuran lebih besar dengan panjang lebih dari 60 m.

Namun, bukti tersebut hanya ada dalam gambar dan catatan lapangan dengan tulang fosilnya sendiri hilang pada tahun 1870-an.

Mayoritas panjang Diplodocus dikontribusikan oleh leher dan ekor. Leher yang panjang disangga oleh sekitar 15 tulang memanjang, sedangkan ekornya terdiri dari sekitar 80 vertebra.

Diplodocus menggunakan ekornya sebagai penyeimbang kepalanya yang berukuran relatif kecil – kurang dari 61 cm.

Untuk mengintimidasi penyerang, Diplodocus mungkin membuat suara menggunakan ekornya yang berbentuk seperti cambuk.

Alih-alih menempel pada tulang belakang, rusuk Diplodocus terhubung ke bagian dalam kulit di daerah perut.

Analisis fosil juga menunjukkan bahwa dinosaurus ini mungkin memiliki duri di sepanjang lehernya.

Mengingat panjang yang mengesankan, Diplodocus yang berbobot 12 ton bisa dianggap ringan.

Kaki depan raksasa ini lebih pendek dari kaki belakangnya, membuatnya menjadi salah satu dinosaurus yang paling lambat bergerak dengan kecepatan hanya 8 km/jam hingga 15 km/jam.

Pada awalnya, postur Diplodocus diperkirakan mirip kadal yang berjalan dengan merayap berdasarkan rekonstruksi oleh Oliver P. Hay pada tahun 1910.


Namun, ilmuwan W.J. Holland berpendapat bahwa postur seperti itu akan meninggalkan jejak berbentuk parit akibat gesekan perut dengan tanah.

Fosil jejak kaki yang ditemukan pada tahun 1930 menunjukkan bahwa Diplodocus berjalan tegak menggunakan empat kaki seperti gajah.

Seperti kebanyakan sauropoda, lubang hidung Diplodocus terletak di dahi, bukan berada di ujung moncongnya.

Pada satu titik ilmuwan berpikir bahwa Diplodocus mungkin memiliki belalai. Teori lain, yang juga ditolak, adalah bahwa lubang hidung yang terletak tinggi di dahi karena Diplodocus hidup di air.

Teori ini akhirnya dibantah karena paru-parunya tidak akan mampu menahan tekanan akibat hidup di perairan.

Diplodocus memiliki kaki berkuku lima mirip dengan gajah. Satu kuku pada setiap kaki memiliki semacam cakar, kemungkinan besar untuk mempertahankan diri, meskipun raksasa ini diperkirakan hanya memiliki sedikit predator.

Dinosaurus lain mungkin akan terintimidasi oleh ukurannya. Fosil Diplodocus ditemukan berdekatan dengan fosil Allosaurus dan Ceratosaurus, menunjukkan mereka hidup berdampingan.

Dibandingkan dengan dinosaurus lain, Diplodocus mencapai kematangan seksual yang sangat cepat, setelah sekitar satu dekade, tetapi dengan tubuh yang terus tumbuh besar.

Seperti sauropoda lain, Diplodocus meletakkan telurnya begitu saja dan tidak membuat sarang.

Makanan Diplodocus
Karena Diplodocus tidak bisa mengangkat kepalanya lebih dari 5,4 m, makanan mereka terutama terdiri dari vegetasi pendek.

Berdasarkan analisis gigi berbentuk seperti pensil yang terutama tumbuh di bagian depan mulut, diyakini bahwa dinosaurus ini sekedar menggunakan giginya untuk merenggut vegetasi untuk kemudian langsung menelannya.

Rahang yang lemah dan gigi yang sangat kecil membuat Diplodocus kesulitan mengunyah makanan.

Karena ukurannya yang sangat besar, Diplodocus harus mengkonsumsi sejumlah besar makanan, sehingga hampir makan terus-menerus.

Dinosaurus ini juga menelan batu yang disebut gastroliths untuk membantu mencerna makanan di dalam perutnya.

Penemuan Fosil
Fosil Diplodocus pertama ditemukan di dekat Canon City, Colorado, oleh Earl Douglass dan Samuel W. Williston pada tahun 1877 dan diberi nama oleh Marsh pada tahun 1878.

Sejumlah fosil Diplodocus ditemukan pula di wilayah Rocky Mountain (Colorado), Montana, Utah dan Wyoming.

Berkat raja baja, Andrew Carnegie, yang menyumbangkan gips kerangka lengkap DIplodocus ke berbagai negara di Eropa, Diplodocus merupakan salah satu dinosaurus yang paling sering ditampilkan.
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Diplodocus_size_comparison2.png

sourced by : http://www.amazine.co/39935/fakta-informasi-diplodocus-dinosaurus-terpanjang/

Spinosaurs

Spinosaurus merupakan dinosaurus karnivora terbesar dengan ukuran melebihi Tyrannosaurus dan Giganotosaurus.

Spinosaurus hidup pada periode Cretaceous, sekitar 112 juta – 97 juta tahun yang lalu, dan tinggal di rawa-rawa Afrika Utara.


Dua spesies Spinosaurus telah ditemukan dan diberi nama berdasarkan tempat penemuannya: Spinosaurus aegyptiacus (ditemukan di Mesir) dan Spinosaurus maroccanus (ditemukan di Maroko).

Spinosaurus berarti “kadal duri (tulang)” karena dinosaurus ini memiliki duri panjang yang tumbuh di punggungnya dan membentuk apa yang disebut sebagai “layar.”

Panjang duri bisa mencapai 2,1 meter dan kemungkinan besar terhubung satu sama lain oleh kulit.

Bukti fosil terbaru menunjukkan Spinosaurus adalah dinosaurus pertama yang mampu berenang dan kemungkinan menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam air.

Spinosaurus memiliki kaki belakang pendek (seperti paus awal dan hewan lain yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam air), tulang padat dan kompak (penguin menunjukkan profil tulang yang sama), kaki dan cakar lebar (digunakan untuk mendayung), dan moncong panjang serta ramping dengan gigi berbentuk kerucut (sempurna untuk menangkap ikan).

Fungsi Layar
Terdapat perdebatan tentang fungsi layar di punggung Spinosaurus.

Karena ukurannya, dinosaurus ini tidak memiliki banyak predator, tapi layar bisa digunakan untuk menakuti musuh karena Spinosaurus akan tampak dua kali lebih besar dengan layar yang sepenuhnya mengembang.

Selain itu, layar kemungkinan digunakan sebagai hiasan atau penanda, terutama untuk menarik perhatian calon pasangan.

Tulang belakang bagian atas dinosaurus ini cukup fleksibel dengan tulang belakang yang memiliki sendi ball-and-socket, yang berarti Spinosaurus kemungkinan bisa melengkungkan punggungnya hingga derajat tertentu.

Dalam sebuah studi tahun 1997, ahli paleontologi Jack Bowman Bailey mengatakan bahwa Spinosaurus dan Ouranosaurus tidak memiliki layar, dan sebagai gantinya memiliki punggung besar seperti bison.


Gundukan pada punggung ini menurut Bailey akan bertindak sebagai pembuang panas untuk membantu dinosaurus bertahan di lingkungan yang panas dan kering.

Namun, penelitian lebih baru menemukan bahwa duri terdiri dari tulang padat dan hanya memiliki sedikit pembuluh darah sehingga tidak mendukung gagasan memiliki fungsi sebagai pembuang panas.

Lebih Besar dari Giganotosaurus & T. rex
Spinosaurus berukuran lebih besar dari T. rex dan Giganotosaurus, yang sebelumnya dianggap sebagai dinosaurus karnivora terbesar.

Namun, ukuran tepat raksasa ini tidak diketahui pasti akibat belum adanya fosil lengkap yang ditemukan.

Namun, dalam sebuah studi tahun 2005, peneliti memperkirakan Spinosaurus memiliki panjang 16 sampai 18 m dan berat 7 sampai 9 ton, berdasarkan ekstrapolasi pengukuran tengkorak. Penelitian lain mengklaim predator ini memiliki panjang 12,6-14,3 m dan berat 12-20,9 ton.

Makanan Spinosaurus
Leher dan moncong panjang Spinosaurus menggeser pusat massa ke depan. Hal ini memungkinkan hewan ini bergerak mudah di dalam air, tetapi membuat gerakan di darat hampir mustahil kecuali mereka menggunakan keempat kaki.

Spinosaurus memiliki moncong panjang dan sempit serta tonjolan kecil di atas mata. Moncong memiliki enam atau tujuh gigi seperti jarum di sisi depan rahang atas dan 12 gigi belakangnya.

Sementara Spinosaurus memiliki rahang kuat, namun tidak terdapat gigi yang bergerigi, sehingga mereka akan sulit untuk merobek mangsa. Hal ini berarti kemungkinan besar Spinosaurus bertahan hidup dengan memakan ikan dan bangkai.

Penemuan Fosil
Sangat sedikit fosil Spinosaurus yang ditemukan, begitu pula dengan fosil lengkapnya.

Kerangka parsial pertama Spinosaurus digali pada tahun 1912 oleh Richard Markgraf di Formasi Bahariya, Mesir Barat.

Kerangka pertama ini, yang dipelajari dan diberi nama oleh Ernst Stromer pada tahun 1915, hancur dalam serangan bom Sekutu di Munich, Jerman, selama Perang Dunia II.

Berkat catatan teliti Stromer, termasuk deskripsi rinci dan sketsa, banyak pengetahuan tentang dinosaurus ini tetap bisa dipertahankan.

Pada tahun 2011, ruas leher seekor dinosaurus, diyakini merupakan Spinosaurus, dengan moncong yang menyerupai buaya ditemukan di Australia, menunjukkan bahwa keluarga dinosaurus ini memiliki variasi lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya
http://www.sciencekids.co.nz/pictures/dinosaurs/spinosaurussizescale.html

sourced by: http://www.amazine.co/39946/fakta-info-spinosaurus-dinosaurus-karnivora-terbesar/